Senin, 21 Mei 2012

Indahnya Sepakbola jika Fairplay dan Respect

Baru saja Roberto Di Mateo sukses sebagai membawa Chelsea mempersembahkan dua gelar FA Cup & UEFA Champions Trophy bergengsi pada sang pemilik Roman Abramovich. 
Sekaligus menorehkan catatan sejarah Chelsea sebagai kampiun pertama kali di pentas tertinggi kejuaraan antar klub Eropa.
Ucapan selamat pada pelatih asal Italia tersebut langsung disampaikan oleh Jupp Heynckes yang notabene pelatih lawan (Bayern Munchen). Hal itu merupakan satu contoh bentuk FAIRPLAY & RESPECT terhadap lawan. Belum lagi Heynckes juga menyarankan agar pemilik Chelsea memberikan kontrak permanen selama 3 tahun pada Di Matteo yang notabene hanya seorang Careteker.




Lihat pula aksi kedua bintang Chelsea Didier Drogba dan bintang Bayern Munchen Frank Ribery saat selesai pertandingan Final Champions tersebut. Walaupun saat jalannya pertandingan mereka bertarung seru. Ketika momen perpanjangan waktu Drogba mengganjal Ribery di kotak penalti yang berbuah hukuman penalti dan kartu kuning buat Drogba yang pada akhirnya mengakibatkan Ribery harus cedera dan menjalani perawatan medis sehingga harus diganti pemain lain. Namun karena RESPECT & FAIRPLAY yang sudah mengalir di hati kedua pemain itu, maka setelah pertandingan mereka masih saling berpelukan dan melupakan ego masing-masing.


Jika mengingat hal tersebut, sungguh indah nilai-nilai luhur dalam sepakbola. Bukan hanya kalah, menang ataupun seri sebagai hasil dari sebuah pertandingan. Namun saling memuji & kerendahan hati yang ditunjukkan aktor-aktor di dalam sepakbola mancanegara.


Satu lagi contoh FAIRPLAY & RESPECT di sepakbola mancanegara. Baru saja Presiden Inter Massimo Moratti memberikan ucapan selamat pada Mancini & Mourinho atas keberhasilan masing-masing dalam mengantarkan klubnya menjuarai Liga Inggris & Spanyol. 
Padahal, saat ini prestasi Inter sedang terpuruk & tidak meraih satu trophy-pun. 
Masih segar dalam ingatan ketika Mancini dipecat Morrati atas komentar miringnya pada Maret 2008 saat tersingkir di ajang Liga Champions, kemudian menunjuk Mourinho untuk menggantikan Mancini melatih Inter. Namun Moratti-pun memberi apresiasi ketika kedua pelatih yang pernah sukses di Inter Milan itu sukses bersama klub lain.


Masih banyak lagi contoh mulia dari FAIRPLAY & RESPECT dalam sepakbola Eropa. 
Semoga virus positif seperti ini dapat segera tertular ke Indonesia sehingga mengobati perpecahan di PSSI & suporter Indonesia.


Sungguh indah bila melihat seluruh komponen sepakbola di Indonesia (pemain, pelatih, suporter, pengurus PSSI, dll) bisa bersatu menikmati permainan sepakbola, apapun hasilnya. Menang, kalah & seri itulah hasil dari permainan sepakbola dan akan sangat sempurna bila diwarnai dengan RESPECT & FAIRPLAY.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar